Kebutuhan akan informasi memang semakin urgen fungsinya. Penggunaan web bisa mencakup akses informasi, tukar data, komunikasi jarak jauh, sebagai media untuk mencari tugas kuliah atau sekolah, bahkan sebagai media mencari persahabatan dengan memanfaatkan akses jejaring sosial.
Browsing sekarang ini juga sangat mudah. Tak perlu harus ke warnet atau area hot spot. Munculnya Modulator Demodulator (Modem) jadi solusinya. Dengan memiliki laptop, berselancar di dunia maya bisa dilakukan di mana saja.
Dina Fitriana, alumni Fisip USU yang kini sudah berkecimpung di salahsatu partai politik, mengaku amat terbantu karena kemudahan-kemudahan yang kian diperoleh dari adanya modem ini.
"Kalau dulu ribet, mau browsing harus pulang dulu ke rumah. Sekarang asal punya laptop, ngeNet berlama-lama bisa dilakukan dimana saja," kata Dina. Walau sudah banyak ponsel yang menawarkan kemudahan akses internet, namun browsing di layar komputer atau laptop, tetap saja lebih memuaskan.
Sejak lima bulan lalu, dara manis ini sudah membeli modem eksternal. Awal ketertarikan karena melihat asyiknya teman sekantor berselancar mencari data dan dan bercengkerama dengan teman-teman di dunia maya. Padahal, kata Dina, ketika itu dia dan temannya sedang berada di alam terbuka, berlibur di pantai.
"Pulang dari situ saya langsung singgah ke toko komputer di Jalan Asia untuk cari modem. Sempat kaget juga, dulu modem itu harganya sampai satu juta rupiah, sekarang sudah murah ya?" katanya. Modem bermerek Tattoo itu dibelinya seharga 850 ribu rupiah.
Memang, ketika itu sudah ada perusahaan seluler yang menawarkan ponsel plus bisa browsing dengan harga paket per tiga bulan. Namun Dina merasa lebih pas jika browsing dengan alat yang memang fungsinya untuk modem, bukan kombinasi dari ponsel. "Kalau gabung-gabung, saya khawatir kualitasnya tak sebaik modem aslinya," kata dia lagi.
Nah, bagaimana Dina merawat modemnya itu? Satu hal yang paling diantisipasi olehnya adalah, upayakan memakai modem di laptop, saat laptop tidak sedang di-charge. "Di Indonesia 'kan sering mati lampu tiba-tiba.. nah, kalau USB mati tanpa di- "safety remove hardware" dulu, bisa cepat rusak..," kata Dina.
Ataupun jika terpaksa memakai modem pada laptop yang tersambung di komputer, kalau mati lampu, maka segerakan untuk mencabut sambungan modem itu. Ini untuk mencegah modem terkena lonjakan arus saat listrik tiba-tiba dihidupkan.
Senada dengan Dina, Siti Mahanum, mahasiswa jurusan Matematika USU yang juga bekerja sambilan mengajar private, dengan aktivitas yang seabrek itu, tentulah pergi ke warnet tiap membutuhkan data atau informasi, itu menguras waktu yang banyak. Walau gaji belum seberapa, namun perangkat teknologi informasi menjadi modal yang penting untuk memperlancar kerjanya.
Hanum baru memiliki modem sekitar dua bulan yang lalu, dan untuk menjaga modemnya, kata Hanum, cukup sederhana namun harus teliti. Yang penting, kata dia, perlakukan modem seperti orang yang kita sayangi. Salahsatunya, berikan waktu istirahat pada modem.
"Ada kan orang, kalau sudah gandrung-gandrungnya bermain internet, jadi lupa waktu. Nah, manusia saja butuh istirahat...alat elektronik juga begitu...," kata Hanum.
Hal lain yang perlu diingat, kata Hanum, ketika hujan, kadang kita lupa jika di dalam tas kita itu ada barang-barang elektronik. Jika modem terkena air, ini bisa merusak fungsinya. Karena itu juga, jangan menyimpan modem di sembarang tempat, baik itu di dekat air maupun di tempat lembab. Sebaiknya, simpan modem di tempat tertutup.
Selain itu, tentu saja hindarkan aktivitas yang bisa membuat modem terbanting. Ingat-ingat, jika di dalam saku maupun kantong tas kamu ada modem. Jika sedang dipakai, pastikan modem terpasang secara kuat pada komputer, karena kalau kendor akan mudah terlepas dari komputer atau laptop. "Bertanya pada pemilik toko saat membeli modem, adalah hal paling tepat agar kamu tahu penggunaan modem dan cara merawatnya," pungkas Hanum.
sumber:http:www.harian-global.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar