Bermacam-macam penyebab bersin, bisa karena alergi, kemasukan debu,
atau karena sedang flu. Tetapi, hampir dipastikan, saat bersin semua
orang matanya selalu tertutup, dan sangat mustahil bersin dengan mata
terbuka, apalagi melotot. Kenapa demikian, yach?
Dalam istilah
medis bersin adalah ‘sternutatory reflex’, yaitu suatu refleks yang
membuat seseorang bersin. Bersin merupakan suatu kegiatan yang positif,
karena memiliki fungsi membersihkan faring (rongga antara hidung, mulut,
dan tenggorakan).
Meskipun terlihat sederhana, bersin merupakan
salah satu tindakan tubuh yang sangat rumit. Secara teknis bersin
diproduksi bila adanya kontak dengan iritasi di mukosa hidung, sehingga
merangsang saraf trigeminal. Nantinya, bisa merangsang pons dan medullai
di otak, yang pada gilirannya memicu reaksi saraf tambahan.
Tekanan tambahan tersebut memang tidak
akan membuat mata copot atau keluar, tapi akan membuat mata merasa
tidak nyaman. Sehingga, secara refleks seseorang akan menutup matanya
saat bersin sebagai bentuk perlindungan.
Selain itu, adanya dorongan saat seseorang akan bersin mempengaruhi berbagai organ tubuh termasuk perut, dada, leher, dan wajah.
Saat
bersin impuls atau rangsangan akan berjalan melalui wajah seseorang
yang juga menyebabkan kelopak mata menutup atau berkedip.
Respons ini
bersifat otomatis atau tidak bisa dikontrol.
Banyak memang beredar mitos seputar bersin, diantaranya :
1.
Pada zaman kuno banyak orang yang mempercayai, bahwa jiwa seseorang
terbuat dari udara dan berada di dalam kepala. Karenanya, bersin
dianggap sebagai sebuah kegiatan yang akan mengusir jiwa seseorang.
2.
Pada abad pertengahan, beredar mitos yang menuturkan, bahwa sakit
sedikit saja bisa menimbulkan kematian, sehingga masyarakat menganggap,
bahwa suara bersin adalah sesuatu yang menakutkan. Dan masyarakat
berusaha untuk melindungi hidungnya dari sebuah penyakit atau kematian.
3.
Saat ini beberapa orang mempercayai, bahwa jantung akan berhenti saat
seseorang bersin, hal ini adalah mitos. Diduga mitos ini berkembang
karena saat bersin dada akan mengembang, tekanan terbangun, dan kemudian
dilepaskan oleh dada. Perubahan tekanan ini bisa menyebabkan perubahan
dalam aliran darah yang menyebabkan perubahan irama jantung.
Saat
seseorang bersin, maka lendir atau benda-benda asing yang ada di mulut
dan hidung akan keluar dengan kecepatan 161 km/jam. Karena itu,
sebaiknya masyarakat tidak perlu menahan bersin, karena ada
bahaya-bahaya tertentu yang bisa terjadi jika bersin tersebut ditahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar