Halaman

Cara memadatkan dan mengkristalkan Batu Bacan

Nama Bacan sebagai batu mulia, sebenarnya tidak hanya terkenal pada saat ini saja. Batu bacan telah banyak dikenal sejak abad pertengahan, dimana Maluku menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dunia. Jauh sebelum penggemar batu melambungkan namanya beberapa tahun ini, empat kerajaan di Maluku (Ternate, Tidore, jailolo dan Bacan) telah lama mengetahuinya.

Batu bacan acapkali disebut sebagai batu hidup. Ini dikaitkan dengan kemampuannya untuk berubah menjadi lebih indah seiring berjalannya waktu. Inklusi yang terdapat didalam batu bacan lambat laun akan keluar dan hilang, seiring “perkembangan” batu menjadi lebih jernih atau yang biasa disebut mengkristal. Kemampuan berubah ini bisa “berjalan” secara alami, hanya dengan mengenakan Bacan menjadi cincin, liontin atau perhiasan lainnya. Namun, seiring dengan kemajuan dunia batu mulia saat ini, banyak pihak menawarkan beberapa cara untuk “mempercepat” kristalisasi batu bacan dengan berbagai macam cara, seperti melakukan perendaman, penjemuran sampai dengan menggosoknya menggunakan cairan / minyak tertentu.
Batu bacan identik dengan warna hijau atau hijau kebiruan. Walaupun sebenarnya ada banyak variasi macam warna batu bacan, diantaranya kuning, coklat, putih susu, coklat tua, bening dan merah. Menurut berbagai sumber batu bacan sendiri sampai saat ini ditemukan Sembilan varian warna. Akan tetapi yang paling banyak dicari oleh penggemar batu mulia sekarang ini adalah yang berwarna hijau atau hijau kebiruan.

Cara Mengeraskan/Memadatkan Bahan Batu Bacan
- Siapkan Pasir ( yang telah bersih)
- Air Hujan
- Wadah/tempat
- Masukan Pasir yang telah bersih kedalam wadah, masukan juga air hujan. Pendam bahan batu          bacan ke dalam pasir yang telah di beri air. air nya jangan sampai kering didalam wadah tersebut.
- Biarkan bahan batu bacan tersebut maksimal 1 bulan.
- Bentuk bahan bacan tersebut dengan pola kasar terlebih dahulu. jangan langsung di gosok

lanjutkan dengan 

Cara Merawat Bacan Kapur dengan Listerine dan rekayasa suhu

-      - Bahan yang akan ditreatment sebaiknya yang sudah berbentuk potongan kecil atau yang sudah        terpola, karena semakin besar dimensinya akan semakin lama prosesnya. Bila sudah berbentuk batu  akik, coba untuk digosok terlebih dulu permukaan akik dengan amplas halus untuk membuka pori-pori  batu.
-    -Sediakan bejana kaca (mis. toples, botol bermulut besar) yang memiliki penutup rapat, yang dapat menjadi wadah dan mampu menahan penguapan.
-       -Tuang Listerine ke dalam toples dan masukkan bacan hingga terendam. Penggunaan merek Listerine adalah karena komposisi pembentuknya lebih kaya.
-        -Tutup rapat penutup toples dan simpan pada tempat aman yang mudah dipantau.
    - Lakukan perendaman selama 3 hingga 7 hari.
-   -Pada hari ke 8, ambil bacan dari toples masukkan ke dalam wadah (baskom) berisi air tanah (mengandung mineral alami) hingga terendam.Lakukan perendaman dengan air ini minimal 3 hari dengan maksud untuk mengangkat fleks atau kandungan kapur yang telah diurai oleh cairan pembersih mulut.Jangan lupa untuk mengganti airnya setiap hari agar kapur tak lagi melekat pada bacan.
-      - Pada hari terakhir, lakukan rekayasa perubahan suhu dengan cara merebus batu dengan air selama 10 hingga 20 menit pada suhu di bawah titik didih air ( < 100° C ). Batu bacan harus terendam dengan air dan pantau suhu agar tak melampaui titik didih air dengan cara mengontrol besar api kompor.
-       - Jika perubahan belum mendapat hasil yang diinginkan, ulangi proses cara merawat bacan kapur ini dari awal lagi.
-      -Untuk hasil sempurna setelah treatment perawatan bacan ini, bentuk bahan bacan atau gosok kembali batu akik bacan anda untuk mengkilapkannya.


1

I   ingat bahwa cara merawat bacan ini dapat saja beresiko merusak bacan yang anda miliki, karena mungkin bahan bacan yang akan di-treatment memiliki kondisi yang berbeda. Dan anda harus siap dengan resiko apapun